Sejarah Masjid

Masjid Fakultas MIPA UGM telah berdiri sejak tahun 1995. Masjid MIPA awalnya berupa Mushola yang ada di dua tempat yang berbeda yaitu di MIPA Selatan yang berada di lantai satu MIPA unit Selatan (Sekip Selatan) yang berkapasitas 70 jamaah dan Masjid yang terletak di tengah MIPA Utara (Sekip Utara) yang berkapasitas 315 jemaah. Namun akibat bertambahnya jumlah mahasiswa dan civitas akademika lain FMIPA dan akibat berpindahnya aktivitas MIPA Selatan ke MIPA Utara menjadikan Masjid MIPA tidak dapat menampung jamaah.

Latar Belakang

Kegiatan utama masjid MIPA adalah untuk sholat wajib, terutama sholat Dzuhur dan Ashar. Kegiatan lain adalah kajian, pendampingan kuliah agama Islam dan kegiatan-kegiatan lain. Pengguna Masjid MIPA tidak hanya sivitas akademika FMIPA namun juga mahasiswa dari luar MIPA yang melaksanakan Praktikum Kimia Dasar dan Praktikum Fisika Dasar. Berdasar data dari Urusan Kepegawaian dan Bagaian Akademik, civitas akademika muslim di FMIPA adalah sebagai berikut:
• Dosen dan karyawan 324
• Mahasiswa 2.428
• Mahasiswa Praktikum Kimia Dasar 1.439
• Mahasiswa Praktikum Fisika Dasar 1.240
• Mahasiswa pasca sarjana sekitar 1.125
Sehingga total pengguna masjid MIPA diperkirakan lebih dari 3.000 (tiga ribu) jamaah sementara kapasitas masjid saat ini hanya dapat menampung 315 jamaah.

Gambar 1. Kondisi saat sholat Dzuhur. Jemaah sampai di serambi samping kanan, penuh dan masih banyak jamaah yang tidak tertampung.

Ditambah dengan berpindahnya kegiatan di MIPA Selatan menjadi satu di MIPA Utara menjadikan Masjid MIPA tidak dapat menampung jamaah terutama pada saat Sholat Dzuhur, Ashar dan Jumatan. Oleh karena kapasitas yang jauh dari memadai tersebut setiap saat sholat Dzhur dah Ashar harus dilakukan bergiliran sebanyak dua sampai tiga etape. Kondisi tersebut tentu kurang nyaman terutama bagi mahasiswa yang sedang praktikum, mahasiswa dan dosen yang sedang atau akan kuliah. Gambaran tidak muatnya masjid MIPA dalam menampung jamaah sholat di tampilkan pada Gambar 1.